Meskipun sudah belasan tahun tinggal di kota Malang Jawa Timur, namun saya masih kesulitan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Pasalnya, bahasa Jawa bukanlah bahasa ibu bagi saya. Sebagai keturunan dari bapak dan ibu asli Sunda, saya justru terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-sehari sejak saya kecil.
Arti Istilah Bahasa Ibu
Banyak yang bertanya-tanya sebenarnya apakah definisi dari bahasa ibu? Apakah bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu? Ataukah hanya bahasa daerah sajalah yang tergolong sebagai bahasa ibu?
Sebagai seorang yang menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian, saya merasa dirugikan (halah) ketika dikatakan bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu. Untuk menguraikan kebingungan saya dalam mendefinisikan makna bahasa ibu, maka saya mencari tahu makna dari frasa bahasa ibu dari beberapa sumber seperti KBBI, kemendikbud, wikipedia dan lain sebagainya sehingga saya bisa memaknai frasa tersebut.

Bahasa ibu adalah bahasa yang dipelajari secara alamiah oleh seseorang sejak masa kecilnya. Bahasa ibu merupakan alat komunikasi yang pertama kali digunakan oleh seseorang untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya baik itu orang tua, keluarga, serta kerabat.
Indonesia sendiri memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional. Selain itu, berdasarkan data dari kemendikbud, Indonesia memiliki sebanyak 718 bahasa daerah dan menjadi negara kedua dengan bahasa daerah terbanyak. Wah luar biasa ya…
Meskipun Indonesia memiliki bahasa resmi nasional dan 90% lebih penduduk Indonesia mampu memahami dan berbicara menggunakan bahasa Indonesia, namun ternyata bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi mereka yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kesehariannya.
Kembali lagi pada definisi bahasa ibu di atas, bahasa yang digunakan dalam keseharian tidak selalu menjadi bahasa ibu. Sebagai contoh, saya menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan anak-anak sejak mereka bayi. Bagi mereka bahasa ibu adalah bahasa Indonesia, bahasa yang kami gunakan untuk berkomunikasi dengan mereka. Kami juga mengajarkan anak-anak kami nama-nama benda menggunakan bahasa Indonesia.
Berbeda halnya dengan suami saya yang sedari kecil sudah menggunakan bahasa jawa. Meskipun saat ini kami berbicara menggunakan bahasa Indonesia, namun bahasa ibunya adalah bahasa jawa. Bahasa jawa pun ternyata banyak jenisnya ya. Ada bahasa kromo inggil, ada bahasa jawa keseharian, ada bahasa malangan, ada bahasa jawa suroboyo, dan ada begitu banyak bahasa jawa lainnya.

Hari Bahasa Ibu
Hari bahasa ibu internasional diperingati pada 21 Februari. Pada 17 November 1999 UNESCO telah menetapkan tanggal 21 Februari menjadi hari bahasa ibu internasional. Ada sejarah menarik di balik penetapan hari bahasa ibu internasional ini lho.
Pada tahun 1952 terjadi protes besar-besaran untuk menolak bahasa Urdu menjadi bahasa wajib di Pakistan Timur. Polemik berkelanjutan ini akhirnya membuat Pakistan Timur memisahkan diri dan membangun negara sendiri. Saat ini kita mengenal Pakistan Timur sebagai negara Bangladesh. Kemudian sampailah surat kepada Perdana Menteri PBB Kofi Annan yang memintanya untuk memberi solusi untuk menyelamatkan bahasa-bahasa di dunia dari kepunahan.
Untuk memperingati peristiwa pembunuhan di Dhaka, Bangladesh, ketika warga Pakistan Timur memperjuangkan bahasa Bangli sebagai bahasa Ibu mereka pada 21 Februari tahun 1952, maka ditetapkanlah hari itu menjadi hari bahasa ibu internasional.
Hari bahasa ibu internasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan keanekaragaman bahasa di dunia serta menjaganya dari kepunahan. Tidak perlu jauh-jauh, saat ini sudah 11 bahasa daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori bahasa yang sudah punah. Bahkan UNESCO mencatat bahwa ada satu bahasa ibu yang hilang di dunia ini setiap kurun waktu dua pekan.
Pentingnya Mengajarkan Bahasa Ibu Pada Anak
Saat ini kita cenderung lebih senang mangajari anak-anak kita untuk bisa fasih menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Arab, dan bahasa lainnya. Memang betul bahwa mempelajari bahasa-bahasa asing adalah hal penting. Namun pernah kita membayangkan suatu saat nanti anak-anak akan melupakan bahasa ibunya sendiri.
Saya jadi teringat saat-saat menjemukan ketika harus belajar bahasa daerah saat duduk di bangku sekolah. Biasanya pelajaran bahasa daerah terdapat pada pelajaran muatan lokal. Sayangnya ketika saya bersekolah dasar di Jakarta dulu saya lebih banyak mempelajari kebudayaan Jakarta dari pada bahasa Betawi. Bahkan dulu sering saya mendengar guyonan bahwa orang Jakarta tidak sefasih orang Bekasi dalam menggunakan bahasa Betawi.
Di bangku sekolah menengah saya belajar bahasa Sunda. Namun karena saya adalah seorang murid pindahan, maka saya mendapat kekhususan dalam pelajaran ini. Jadi wajar apabila bahasa Sunda saya hanya segitu-segitu saja. Bisa memahami lawan bicara yang menggunakan bahasa Sunda saja sudah menjadi pencapaian besar bagi saya hehehe…
Memang apa sih pentingnya mengajarkan dan melestarikan bahasa ibu? Karena bahasa ibu adalah bahasa pertama yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi. Maka bahasa ibu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang seorang anak, antara lain:
Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak
Dengan mempelajari bahasa ibu, anak akan belajar cara untuk menyampaikan gagasan serta perasaannya. Di masa-masa emas pertumbuhan anak akan menyerap serta mempelajari bagaimana cara berkomunikasi yang berlaku di lingkungannya. Kemampuan berkomunikasi ini membuat anak merasa nyaman karena ia bisa menyampaikan keinginan serta kebutuhannya pada orang-orang di sekitarnya. Tentu kita juga bisa membayangkan betapa beratnya menghadapi anak yang tantrum karena ia tidak bisa mengungkapkan segala hal yang ada di benaknya.

Mendukung Perkembangan Intelektual Anak
Hal yang pertama kali menjadi perhatian dalam melatih kemampuan komunikasi anak adalah mengajarinya kontak mata dan mengenalkannya nama-nama benda di sekitarnya. Dari pondasi awal inilah kemudian anak akan mengembangkan kemampuannya untuk membangun relasi antara satu hal dengan hal lainnya. Tak heran saat anak sudah mulai bisa berbicara maka ia akan menanyakan ini dan itu sebagai wujud perkembangan intelektualitasnya.
Membangun Kedekatan Antara Anak Dengan Orang Tua
Salah satu manfaat dari mengajarkan bahasa ibu pada anak adalah anak akan mudah menyampaikan gagasan, pertanyaan serta perasaannya terutama pada orang tua. Momen-momen inilah yang akan membangun ikatan yang kuat atau bonding antara anak dengan orang tua.
Membiasakan Anak Menggunakan Bahasa Ibu
Kunci penting dalam mempelajari bahasa adalah dengan menggunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari. Maka dari itu jika kita ingin anak-anak tidak melupakan bahasa ibunya, maka kita pun harus membiasakan diri kita serta anak-anak untuk berbicara mengggunakan bahasa ibu.
Mungkin hal ini tidak terlalu sulit bagi keluarga yang tetap tinggal di kampung halaman atau negara asalnya. Namun bagaimana dengan keluarga yang harus merantau ke daerah atau negara lain? Bagaimana juga dengan keluarga yang mengalami pernikahan antar suku?
Kita perlu memahami terkait definisi bahasa ibu dan prinsip-prinsip yang perlu menjadi pegangan. Seperti yang terjadi pada keluarga saya, saya berasal dari sunda (coret) dan suami asli jawa. Pada mulanya kami perlu menetapkan terlebih dahulu bahasa apa yang akan kami gunakan, dan akhirnya kami terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.
Sehingga bahasa inilah yang saat ini anak-anak kami gunakan. Memang benar bahwa kami juga perlu memahami bahasa Jawa karena kami tinggal di Jawa Timur. Selain itu kami juga mengajari anak-anak menggunakan bahasa asing. Namun tetap bahasa utama kami adalah bahasa Indonesia dan anak-anak sejak awal terbiasa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut.
Tentu akan berbeda tantangannya jika keanekaragaman bahasa ini terjadi pada keluarga yang tinggal di luar negeri, atau tak perlu jauh-jauh lah ya… Penggunaan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Jakarta Selatan kini menjadi trend bahasa tersendiri. Begitu juga dengan pencampuran bahasa Inggris dan bahasa Jawa yang memilki keunikan tersendiri.
Penutup
Bahasa ibu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu orang tua perlu serius dan konsisten dalam mengajari anak untuk berkomunikasi menggunakan bahasa ibunya sebelum memberikan bahasa asing bagi anak.
Setuju dan suka sekali dengan tulisannya. Sangat bermanfaat. Terima kasih ya mbk😊
Iya memang lebih baik mengajarkan bahasa ibu dulu ke anak
Melestarikan budaya dengan membiasakan menggunakan bahasa ibu.
Benar banget dan kalau bahasa ibunya Minang anaknya juga harus bahasa Minang kah? Sementara ayahnya Jawa..gmn ya
Anak kalau dekat dengan ibu memang sesuatu yang indah dan menyenangkan. Selain memudahkan untuk berkomunikasi juga membuat anak lebih nurut ke ibu. Ho ho.
Baru tahu kalau tanggal 21 Februari itu Hari Peringatan Bahasa Ibu. Terima kasih infonya, Kak. Saya termasuk yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ibu dan jadi nggak begitu bisa berbahasa daerah. Sedih sih, padahal Indonesia punya bahasa daerah yang kaya, tapi generasi sekarang relatif nggak begitu banyak yang masih bisa menggunakannya.
Betul mbak, peran bahasa ibu sangat besar., sayapun sangat merasakannya.
Ini kek anak saya mbak, keturunan Jawa Sunda, lahir di Depok, jadi bahasa ibunya bahasa Indonesia. Efek ibu bapaknya juga dipersatukan dlm bahasa Indonesia.
Tapi sekarang pada mulai bisa bahasa Banjar krn kita stay di Kalsel
Kerasa di aku sih, belajar bahasa apapun itu, mau bahasa ibu memang sangat membantu ya. Aku nggak tahu deh bahasa ibunya apa, karena mama papaku orang jawa tapi sudah menetap di Sunda 30 tahun 😀
Jaid yang dimaksud bahasa ibu adalah bahasa yang dibiasakan sejak awal masa Pertumbuhan anak ya, bukan bahasa asal ibunya
duh saya juga masih belum bisa bahasa ibu. Punya orangtua blasteran (sunda-bugis), bikin percakapan dirumah pake bhs Indonesia aja